Warga RI di Perbatasan Gantungkan Pasokan Pangan dari Malaysia

Warga RI di Perbatasan Gantungkan Pasokan Pangan dari Malaysia

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 17 Des 2019 23:00 WIB
Kondisi Bandara Perbatasan RI-Malaysia di Kaltara (Foto: Ardan Adhi Candra)
Krayan - Masyarakat di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur menggantungkan kebutuhan hidupnya dari produk Malaysia. Warga perbatasan tidak ada pilihan selain membeli ragam produk Malaysia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Krayan terletak di Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Akses dari Krayan ke Malinau dan Tarakan hanya bisa ditempuh melalui pesawat kecil. Hal ini membuat ongkos logistik pangan menjadi mahal.

Warga Krayan, Markus Titus mengatakan 95% kebutuhan sehari-hari didatangkan dari Malaysia. Pasalnya akses ke negara tetangga lebih mudah dibandingkan ke Malinau atau Tarakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sembako 95% (dari Malaysia) karena memang itu kenyataan," kata Markus kepada detikcom di Long Midang, Krayan, Nunukan, Selasa (17/12/2019). Long Midang adalah salah satu desa di Krayan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.


Warga Long Bawan, Krayan, Yagung Bapakku Bangau mengatakan kebutuhan pangan dikirim langsung dari Malaysia. Orang Malaysia biasanya mengantar pesanan barang dan belanja beras Krayan.

"Orang Malaysia beli beras dan antar barang. Barang-barang toko dari Malaysia, makan dari Malaysia," tuturnya.


Yagung juga mengatakan transaksi di wilayah perbatasan menggunakan dua mata uang, yaitu rupiah dan ringgit. Ringgit bisa digunakan sebagai alat transaksi di Krayan dengan kurs Rp 3.500. Ia mengatakan kurs nilai tukar bisa berubah setiap harinya tanpa acuan resmi.

"Bisa juga pakai ringgit di sini," katanya.


(ara/dna)

Hide Ads