Perusahaan pelat merah yang berdiri sejak tahun 1977 ini baru saja meluncurkan aplikasi BGR access yang menawarkan jasa kepada penggunanya untuk menjual barang bekas elektronik yang sudah rusak maupun tidak terpakai.
Direktur Utama BGR M. Kuncoro Wibowo mengatakan aplikasi BGR Access ini untuk mengatasi masalah sampah limbah elektronik yang sudah menumpuk di Indonesia. Masyarakat perlu bingung lagi untuk membuang sampah elektroniknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barang bekas elektronik yang dijual akan dihargai per kilogram (kg) sama saat menjual barang bekas ke pengepul. Nantinya uang akan dikirimkan melalui rekening Anda.
"Kompensasi kami cukup minta mereka taruh di rumahnya kita akan ambil. Kita itu hitungannya perkilogram. Kalau mau silahkan kalau enggak juga nggak papa, karena kita nggak perbaiki ini barang yang langsung kami hancurkan," sebutnya.
Untuk memperlancar proses logistik, BGR Access telah bekerja sama dengan Grab dan Triplogic, yang bertindak sebagai picker yang mengambil barang dari customer dan diantar ke Mitra BGR Access.
Untuk diketahui, Mitra BGR Access adalah tempat untuk mengumpulkan barang bekas sebelum dibawa ke pabrik pengolahan yang terletak di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan tempat untuk mendaur ulang barang bekas elektronik.
"Kalian bisa bayangkan berapa banyak barang bekas elektronik yang dibuang. Di sini kami bisa mengolahnya kita bakar sampai habis. Sekali lagi ini barang bekas ini kita akan lebur jadi emas, perak, dan tembaga," jelas Kuncoro.
(ang/ang)