"Belanja November lebih rendah dibanding tahun 2018," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Dari pos belanja Kementerian/Lembaga (K/L), bantuan sosial mencatatkan realisasi tertinggi sebesar 108,9% terhadap pagu. Kemudian disusul belanja pegawai sebesar 99,7%, belanja barang 78%, dan paling rendah belanja modal baru sebesar 63%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun penyebab kenaikan pertumbuhan belanja pegawai karena ada kenaikan dari tunjangan kinerja atau tukin.
"Untuk kenaikan gaji pokok 5% dan tukin hal ini sangat menentukan realisasi belanja pegawai di K/L," katanya.
"Belanja modal kontraksi 6,8% ini karena targetnya lebih rendah dari tahun lalu, realisasi Rp 119,5 triliun. Bansos masih sangat baik 44,1% tumbuhnya. realisasi Rp 105,7 triliun," sambungnya.
Dari belanja non K/L, subsidi non energi sampai November terealisasi 84,1% atau Rp 54,1 triliun. Ini tumbuh 3,5% dari tahun lalu.
"Termasuk melunasi kurang bayar subsidi pupuk Rp 9,8 triliun," katanya.
(eds/ang)