Jajal Jalan di Perbatasan, Jokowi: Inilah Pentingnya Infrastruktur

Jajal Jalan di Perbatasan, Jokowi: Inilah Pentingnya Infrastruktur

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 19 Des 2019 15:53 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Nunukan - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal jalan perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara. Jokowi menjajal jalan tersebut dengan menunggangi motor custom jenis Bobber.

Warga Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sendiri masih menanti jalan perbatasan ini bisa tembus dari Malinau. Kehadiran jalan tersebut diharapkan bisa mempermudah arus barang dan orang yang selama ini hanya bergantung pada angkutan udara.

Jokowi bilang pembangunan jalan Malinau-Krayan masih dalam proses. Ia berharap tersambungnya akses jalan, arus barang dan orang bisa lebih mudah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira ini sedang proses semuanya, sedang proses semuanya kita kerjakan. Ini lah pentingnya infrastruktur menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten sehingga ekonomi akan bisa berjalan," kata Jokowi di perbatasan Indonesia-Malaysia, Krayan, Nunukan, Kamis (19/12/2019).



Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan jalan akses perbatasan Malinau-Long Midang di Krayan hampir 200 kilometer (km) ditargetkan rampung akhir 2020. Jalan akses perbatasan ini terbagi ke beberapa ruas, yaitu Malinau-Long Semamu 94,11 km, Long Semamu-Long Nawan 91,53 km, dan Long Bawan-Long Midang 10,70 km atau total 196,34 km.

"Kira-kira 2020 selesai. Belum aspal semua. Aspal itu kebutuhannya daerah padat penduduk ada fasilitas puskesmas, sekolahan ada fasilitas pemerintahan kecamatan kabupaten atau pasar kita aspal. Kemudian nanti berkembangnya waktu dari dua arah dua sisi Long Midang dan Malinau pasti akan diaspal bertahap," kata Sugiyartanto di Krayan, Nunukan, Rabu (18/12).

Sugiyartanto berjanji akhir 2020 jalan akses perbatasan tersebut sudah bisa dilewati motor dan mobil. Dari total panjang jalan 200 km, Sugiyartanto mengatakan 150 km di antaranya sudah bisa dilalui. Kemudian juga ada kondisi jalan yang cukup terjal.

"Dari 200 km sudah 90 km lebih lah. Sebenarnya itu 52 km sudah tembus tapi belum nyaman," katanya.




(ara/eds)

Hide Ads