Melansir dari CNN pada Jumat (20/12/2019), di tahun 2019 ini setidaknya terdapat 9.302 gerai toko ritel telah ditutup. Angka ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 59% bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Payless, Ascena, Gymboree, Fred's, dan Charlotte Russe merupakan 5 perusahaan retail yang paling banyak menutup tokonya. Payless sendiri setidaknya telah menutup 2.100 gerai toko miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ratu Apotek Berharta Rp 16 Triliun |
Ribuan lagi penutupan toko mungkin akan terjadi di tahun-tahun mendatang karena belanja online terus menggantikan pembelian di toko fisik dan menyita keuntungan pengecer. Tingkat modal yang besar dan biaya sewa yang tinggi telah membebani banyak toko ritel konvensional.
Saat ini angka penjualan online telah mencapai sekitar 16% dari total seluruh penjualan ritel. Berdasarkan laporan penelitian UBS, angka ini akan terus mengalami peningkatan hingga menjadi 25% pada tahun 2026. Artinya pada tahun 2026 mendatang diperkirakan 1/4 aktivitas belanja masyarakat akan dilakukan secara online.
Berdasarkan perkirakan UBS, hal tersebut dapat memaksa hingga 75.000 gerai toko ritel tradisional di AS akan tutup pada 2026. Termasuk lebih dari 20.000 toko pakaian dan sekitar 10.000 toko elektronik konsumen, serta ribuan toko penjual perabot rumah tangga dan toko peralatan olahraga juga harus ditutup karena belanja online tumbuh dengan cepat.
(zlf/zlf)