Baru Dibuka, Tol Japek Layang Sudah Dilintasi 100 Mobil Tiap Menit

Baru Dibuka, Tol Japek Layang Sudah Dilintasi 100 Mobil Tiap Menit

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Minggu, 22 Des 2019 20:00 WIB
Foto: Gusti Alhaki
Jakarta - Dibukanya Tol Jakarta-Cikampek (Japek) elevated atau layang menyedot minat yang begitu tinggi dari para pengendara. Puncaknya, pada puncak arus mudik Nataru hari Sabtu (21/12) kemarin terjadi antrean kendaraan yang padat.

Tingginya minat masyarakat untuk melintas di tol layang terpanjang di Indonesia ini pun tak dapat dihindari. Mengutip keterangan resmi Ditjen Perhubungan Darat, Minggu (22/12/2019), dalam kondisi normal jumlah kendaraan melintas mencapai 75 kendaraan/menit. Sedangkan untuk kondisi padat dapat mencapai 100 kendaraan/menit.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan bahwa antrean yang terjadi pada Sabtu (21/12) kemarin selain karena minat masyarakat yang cukup tinggi, juga karena adanya kepadatan tol elevated mendekati Km 48 akibat ada pertemuan dari tol layang dan tol Cikampek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada penyempitan lajur dari 6 lajur menjadi 4 lajur. Selain itu 500 meter sebelum pintu tol layang banyak bus dan truk yang mengambil di lajur 1 sehingga menghambat kendaraan golongan 1 yang akan masuk ke tol layang. Selain itu, di Km 50 ada rest area kecil kapasitas terbatas dan masyarakat banyak yang ingin masuk rest area sehingga terjadi perlambatan di bahu jalan," katanya.



Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melewati jalan tol layang bila kepadatan lalu lintas mulai terlihat.

"Kami juga minta bagi para pengguna jalan memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan prima dan bensin masih mencukupi. Kami telah berkoordinasi dengan Jasa Marga selaku operator untuk melakukan patroli di tol layang mengenai persediaan BBM darurat bagi masyarakat yang kehabisan bensin saat berada di atas jalan tol layang," katanya.

Berikut beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait pengoperasian Tol Japek layang menurut catatan ditjen perhubungan darat:

  1. Posisi Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) agar diatur supaya lebih jelas terbaca oleh pengemudi dan agar disediakan juga RPPJ yang disertai lampu penerangan jalan agar terbaca dengan jelas di malam hari.
  2. Marka lama agar dihapus supaya tidak tumpang tindih dengan marka baru di area menuju akses masuk jalan tol layang di Km 10.
  3. Pengaturan kembali lokasi concrete barrier dan water barrier untuk memudahkan pergerakan menuju akses masuk tol layang di Km 10.
  4. Mensosialisasikan kembali pembatasan kecepatan (80 Km/jam) dan segera dipasang rambu batas kecepatan minimal dan maksimal (60-80 Km/jam) secara berulang, karena masih banyak kendaraan yang melaju di atas 80 km/jam.
  5. Sosialisasi mengenai akses masuk ke tol layang yang di Jatiasih dan Rorotan karena sebagian orang masih mengira akses masuk hanya dari Cikunir (Km 10).



(eds/das)

Hide Ads