Deretan Jebolan Bank Mandiri di Lingkaran Erick Thohir

Deretan Jebolan Bank Mandiri di Lingkaran Erick Thohir

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 23 Des 2019 17:12 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Zulkifli Zaini akan menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero). Penunjukannya dikukuhkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini.

Penunjukan Zulkifli menambah deretan alumni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di lingkaran Menteri BUMN Erick Thohir. Zulkifli pernah memimpin bank pelat merah itu beberapa tahun lalu.

Berikut deretan alumni Bank Mandiri yang ada di lingkaran Erick Thohir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Zulkifli Zaini
Zulkifli merupakan Komisaris Independen Bank Permata yang diangkat pada 26 September 2017. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Juli 2010 hingga April 2013 dan Direktur Bank Mandiri pada September 2003 dan Juli 2010.

PLN juga bukan tempat baru untuk Zulkifli. Sebab, pada Juli 2013 hingga April 2015 ia menjabat sebagai Komisaris PLN.

Ia tercatat juga pernah menjabat Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Maret 2015 - Maret 2016). Lalu, Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi serta Ketua Komite Pengawas Risiko di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Maret 2015-Maret 2016).

Selanjutnya, Komisaris Independen PT Indonesia Infrastructure Finance (Juni 2016-November 2017).

2. Budi Gunadi Sadikin
Pria yang akrab disapa BGS ini merupakan Wakil Menteri BUMN yang dilantik pada 25 Oktober 2019 lalu. Belum lama ini dia juga diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama di Pertamina (Persero).

BGS pernah menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2013-2016.

Dia merupakan Sarjana Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988 serta Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute tahun 2004.

3. Kartika Wirjoatmodjo
Tiko merupakan sapaan akrabnya. Dia kini bersama BGS menjadi Wakil Menteri BUMN mendampingi Erick. Dia juga sebelumnya merupakan Direktur Utama Bank Mandiri.

Tiko mengenyam pendidikan sarjana S1 di Universitas Indonesia (UI) jurusan Ekonomi dan S2 di Rotterdam School of Management.

Tiko pernah menjabat sebagai Managing Director Mandiri Sekuritas pada 2011. Kemudian dia menjadi CEO Indonesia Infrastructure Finance, anak usaha dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Setelah itu dia menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) setelah ditunjuk oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) awal 2014.

Kariernya dimulai sebagai Konsultan Pajak dan Akuntansi di RSM AAJ (1995-1996).

Selanjutnya, Tiko bekerja sebagai Analis Kredit di Industrial Bank of Japan (1996-1998), Senior Consultant di PwC Financial Advisory Services (1998-1999) dan Boston Consulting Group (2000-2003).

Pada tahun 2003, Tiko bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Department Head Strategy & Financial Analysis di Strategy and Performance Group, dan kemudian diangkat sebagai Group Head di divisi yang sama.

Pada rapat umum pemegang saham tahunan Bank Mandiri pada tahun 2015, ayah 2 anak ini ditunjuk sebagai CFO. Saat ini Tiko juga menjadi ketua umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas).



4. Sunarso
Sunarso dipercaya Kementerian BUMN untuk menjadi Dirut BRI. Sebelum bolak-balik menjadi petinggi BRI, dia juga pernah menjadi bos di Bank Mandiri.

Mengutip laman resmi BRI, Sunarso menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Jurusannya tak begitu berkaitan dengan perbankan, yakni Agronomi.

Kemudian dia melanjut pendidikan di Universitas Indonesia (UI). Sunarso mengambil S2 jurusan Administrasi Bisnis.

Sebelum bekerja di BRI, Sunarso pernah bekerja sebagai Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejak 2010 hingga 2015. Kemudian dia keluar dari jajaran Direksi Bank Mandiri lantaran ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama BRI pada 2015.

Selanjutnya pada 2017, Sunarso dipercaya menjadi Direktur Utama PT Pegadaian (Persero). Posisi itu dijalankannya hingga awal 2019.

Setelah itu Sunarso kembali lagi ke BRI. Formasi direksi BRI yang tadinya menghilangkan posisi Wakil Dirut, kemudian dimunculkan kembali untuk ditempati oleh orang yang sama, yakni Sunarso.


5. Pahala N Mansury
Pemerintah mempercayai Pahala sebagai Direktur Utama BTN. Dia sebelumnya sudah berpindah beberapa kali di BUMN.

Sebelum BTN dia dipercayai menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Dia menggantikan Arief Budiman yang sebelumnya duduk di kursi Direktur Keuangan Pertamina.

Sebelum di Pertamina pada April 2017, Pahala dipercaya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dia menjabat sebagai orang nomor satu maskapai pelat merah selama 17 bulan atau berakhir kemarin (12/9/2018) saat RUPSLB Garuda Indonesia.

Sebelumnya lagi pada tahun 2010, Pahala dipercaya sebagai salah satu direktur Bank Mandiri. Jabatan itu dia dapat setelah menjabat sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer.

Perjalanan karier Pahala dimulai sebagai konsultan manajemen di Andersen Consulting sampai tahun 1997. Pada tahun 1998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York.

Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999. Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.

Beberapa tahun berselang atau di tahun 2003, Pahala kemudian memulai kariernya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri menjadi salah satu pijakan penting karier Pahala sebab dari sini kariernya terus meningkat.

6. Tardi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memutuskan Tardi untuk menjadi direktur keuangan perusahaan menggantikan Tambok P Setyawati S.

Sebelum dipindahkan ke Krakatau Steel, Tardi merupakan Direktur Retail Banking di Bank Mandiri. Sebum naik menjadi direktur, tardi merupakan Senior Executive Vice President of Consumer Finance Bank Mandiri

7. Ogi Prastomiyono
Ogi saat ini bekerja sebagai Direktur Layanan Strategis PT Inalum (Persero). Dia aktif di perusahaan holding BUMN tambang yang bernama MIND ID itu sejak tanggal 11 April 2018.

Sebelumnya Ogi merupakan Direktur Operasi di Bank Mandiri. Cukup lama Ogi berkarier di Bank Mandiri.

Kariernya di Bank Mandiri bermula menjadi Group Head of Compliance pada 1999. Kemudian dia dipercaya menjadi direktur di anak usaha Bank Mandiri Syariah pada 2003. Kemudian dia kembali ke posisi semula dan terus menanjak menjadi direktur.

Awal kariernya hanya sebagai seorang staff di Bank Export Import (Bank Exim). Kariernya terus menanjak hingga akhirnya menjadi Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Bank Exim (1999).


Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads