Ketua Presidium Garda, Igun Wicaksono mengatakan Maxim telah beroperasi di beberapa daerah salah satunya di Provinsi Kalimantan Timur atau lokasi baru calon ibu kota negara (IKN).
"Yang kita monitor dari teman-teman di daerah, Maxim ada di Jateng (Jawa Tengah), Kalimantan, Sulawesi juga ada. Namun yang besar itu Jogja, Solo, Semarang, Kalimantan, Kaltim (Kalimantan Timur), Kalsel (Kalimantan Selatan), Kalbar (Kalimantan Barat) itu ada," kata Igun saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (24/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ojol Rusia Mulai Usik Dominasi Grab-Gojek |
Menurut Igun, upaya pengoperasian Maxim di daerah sebagai celah memanfaatkan potensi pasar layanan ojol yang belum dimaksimalkan oleh aplikator lain.
"Memang mereka sepertinya tidak mau main di pasar yang sudah padat seperti di Jakarta, karena dikuasai oleh dua aplikator, mereka mencari celah di daerah yang masih banyak peluang untuk mendapatkan driver maupun penumpang atas pengguna layanan mereka," jelas dia.
Menurut Igun, hadirnya perusahaan ojol asal Rusia ini memberikan pilihan baru bagi masyarakat yang selama ini memanfaatkan layanan transportasi online. Hanya saja, dirinya berharap para perusahaan aplikasi baru ini mampu memberikan layanan yang berkualitas dalam menarik minat pengguna. Bukan justru menerapkan tarif yang murah atau di bawah ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan catatan Garda, estimasi jumlah driver ojol diseluruh Indonesia antara 2,5-3 juta orang. Di mana hampir 90% berasal dari Gran dan Gojek. Sedangkan sisanya berasal dari aplikator lain termasuk Maxim.
(hek/eds)