"Investasi eksisting Rp 708 triliun ini memang izinnya sudah ada semua, tapi belum bisa dieksekusi karena ada beberapa persoalan," ujar Bahlil ditemui di kediaman Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Salah satu yang menjadi kendala atas mangkraknya realisasi investasi tersebut ialah menyangkut persoalan perizinan lahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, dari total proyek investasi tersebut, Rp 129 triliun di antaranya sudah berhasil ditangani. Bahkan, beberapa investasi baru maupun penambahan investasi yang sudah ada diyakini akan masuk dalam waktu dekat, di antaranya investasi dari negeri Korea Selatan yakni dari Hyundai, Lotte, dan Posco.
"Nah, dari Rp 708 triliun itu kemarin kita sudah mampu eksekusi kurang lebih sekitar 129 triliun, di antaranya petrochemical (investasi Lotte di Cilegon) naik jadi US$4,2 miliar, termasuk di dalamnya adalah power plant di Jawa Barat Rp 37 triliun, Hyundai dan beberapa lainnya juga," katanya.
Untuk itu, Bahlil optimis tahun depan seluruh proyek mangkrak tersebut dapat diselesaikan.
"Nah memang Presiden menargetkan kami harus selesaikan masalah investasi Rp 708 triliun ini sampai dengan 2020 mendatang. Insyaallah bisa diselesaikan, tapi kami minta waktu kepada Presiden kurang lebih 6-7 bulan untuk menyelesaikan ini," imbuhnya.
Baca juga: Bahlil: Investasi 2019 Akan Lampaui Target |
(fdl/fdl)