Silang pendapat, Anies justru menilai bahwa normalisasi tidak terlalu efektif mengurangi banjir. Buktinya, menurut Anies masih ada wilayah yang sudah dinormalisasi tapi banjir juga masih terjadi.
Menanggapi komentar Anies, Basuki tetap santai. Dia mengatakan enggan berdebat urusan normalisasi sungai di Jakarta, menurutnya dia tidak dididik untuk berdebat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki pun menjelaskan mengapa banjir masih terjadi padahal normalisasi sudah dilakukan, dia menjelaskan lewat gambar kepada para wartawan. Dia mencontohkan yang terjadi di Kampung Pulo, banjir masih terjadi di sana karena belum semua wilayah dinormalisasi.
Menurutnya saat air mengalir deras dan besar, wilayah yang dinormalisasi tidak meluap airnya. Namun, saat air melewati wilayah yang belum dinormalisasi, air meluap ke daratan. Ujungnya air pun ikut menggenang hingga ke wilayah yang sudah dinormalisasi.
"Jadi gini saya udah datangi, jadi ada sungai kan Ciliwung, ada jembatan nih. Nah yang ini sudah dinormalisasi yang sebelahnya belum, sekitar SMA 80 apa ya. Sehingga dia tembus airnya, kemudian dia muter ke daerah yang sudah normalisasi maka banjir," ungkap Basuki.
Basuki memastikan tidak ada air yang meluap dan melewati tanggul parapet alias tanggul bantaran kali yang dibuat pemerintah.
"Tapi nggak melintas, nggak melintasi parapet yang kita bikin. Jadi ya karena memang belum semuanya selesai ini, begitu kejadiannya," kata Basuki.
(fdl/fdl)