'Rapor Merah' Jokowi di APBN 2019

'Rapor Merah' Jokowi di APBN 2019

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 07 Jan 2020 15:17 WIB
Foto: Tim Infografis: Zaki Alfarabi
Jakarta - Pemerintah hari ini mengumumkan realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sepanjang 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan banyak faktor eksternal yang turut mempengaruhi perekonomian global.

Pertumbuhan ekonomi 2019 terealisasi 5,05% dari target APBN 5,3%. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya realisasi 5,17% dengan target APBN 2018 5,4%.

Selanjutnya angka inflasi realisasi 2,72% dari target 3,5%. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode 2018 sebesar 3,1% dengan target 3,5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat bunga SPN 3 bulan 5,6% lebih tinggi dari target 5,3%. Kemudian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp 14.146 lebih rendah dibanding target APBN 2019 sebesar Rp 15.000.


Kemudian harga minyak mentah Indonesia tercatat US$ 62 per barrel dari target US$ 70. Kemudian lifting minyak 741 ribu barel per hari lebih rendah dibanding target 775 ribu barel per hari.

Selanjutnya lifting gas 1.050 ribu barel per hari di bawah target APBN 1.250 ribu barel per hari.

Sedangkan untuk penerimaan pajak migas dan non migas Rp 1.332,2 triliun atau hanya 84,4% dari target APBN 2019 sebesar Rp 1.577,6 triliun.

Belanja negara sebesar Rp 2.310,2 triliun atau 93,9% dari target APBN Rp 2.461,1 triliun. Keseimbangan primer tercatat mengalami kontraksi sebesar Rp 77,5 triliun lebih tinggi dari target Rp 20,1 triliun. Kemudian pembiayaan anggaran Rp 399,5 triliun 134,9% dari target Rp 296 triliun.



'Rapor Merah' Jokowi di APBN 2019



(kil/fdl)

Hide Ads