Mengutip marketwatch, Rabu (8/1/2020), permintaan aset haven logam mendorong kenaikan harga. Hal itu karena investor mempertimbangkan ketegangan di Timur Tengah.
"Lonjakan terbaru dalam harga emas didorong oleh eskalasi tiba-tiba dalam ketegangan AS-Iran, yang memukul pasar saham dunia dan investor terkemuka untuk mencari perlindungan," kata Adrian Ash, Direktur Penelitian di BullionVault.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa lalu, emas Februari GCG20 telah naik 1,12% di Comex sebesar US$ 5,50 atau naik sekitar 0,4% di US$ 1.574,30 per ounce setelah naik 1,1% pada hari Senin. Harga tersebut tersebut melampaui harga tertinggi 9 April 2013.
Aset emas meningkat setelah terbunuhnya seorang komandan militer Iran, Qassem Soleimani pekan lalu. Hal itu membuat investor meningkatkan aset tradisional yang lebih aman seperti emas.
"Saya tidak percaya lonjakan emas pada hari Senin adalah peristiwa satu kali," kata Michael Armbruster, Managing Partner di Altavest.
"Emas telah berada dalam mode reli selama dua minggu sebelum eskalasi ketegangan antara AS dan Iran," katanya.
Di dalam negeri, harga emas Antam tercatat naik terus sejak akhir Desember 2019 lalu. Harga emas Antam terpantau merangkak naik sejak 26 Desember 2019 yang dijual di level Rp 758.000/gram.
Hari ini, harga emas Antam berada di angka Rp 799.000/gram. Harga ini tercatat naik Rp 15.000 dari posisi hari kemarin.
(eds/eds)