Lama pembangunan flyover terhitung selama 348 hari dengan masa pemeliharaan 365 hari. Inti pengerjaan proyek senilai Rp 104 miliar itu akan dimulai Februari mendatang.
"Meski cukup mepet, kami yakin dapat menyelesaikan tepat waktu, agar nanti Natal dan tahun baru 2021 sudah bisa dipakai," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng, Alik Mustakim, usai penandatanganan kontrak di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Rabu (8/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alik mengatakan sebulan ke depan pihaknya akan fokus untuk menangani titik-titik yang terdampak. Antara lain pemindahan jaringan listrik dan telepon.
"Selain 377 pohon yang terdampak, ada 238 utilitas lain, seperti jaringan listrik, telepon, tugu Tabanas, Selter BST (Batik Solo Trans), hingga pos polisi," ujarnya.
Pemkot Surakarta bersama berbagai pihak juga tengah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) terkait penutupan jalur Purwosari. Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan MRLL akan segera disampaikan kepada masyarakat.
"Rekayasa lalu lintas akan dikoordinasikan oleh Dishub dan Satlantas Polresta Surakarta. Hasilnya akan segera disampaikan," ujar pria yang disapa Rudy itu.
Terkait 377 pohon yang terdampak, Rudy menegaskan tidak akan menebang. Dia akan memindahkan pohon tersebut ke tempat persemaian Dinas Lingkungan Hidup.
"Bukan ditebang. Nanti kita pindah ke persemaian DLH dulu. Nanti akan dipakai untuk mengganti pohon-pohon tua di Jalan Slamet Riyadi," ujar Rudy.
(bai/eds)