"Kita sudah satu single data sekarang. Datanya Mentan sama dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional), datanya Mentan sama dengan datanya BPS (Badan Pusat Statistik), dan BPS menjadi rujukan utama dari data itu," kata Syahrul usai ngobrol bareng Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
Data itu selanjutnya akan menjadi pegangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan menjadi acuan untuk mengarahkan kementerian-kementerian terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mendag Kongkow Bareng Mentan, Bahas Apa? |
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap satu data ini tidak ada lagi perbedaan impor dengan hasil produksi. Pihaknya ingin lebih selektif dalam mengimpor komoditas pangan.
"Data ini penting supaya kerjanya mudah dan akurat, nah ini kita sudah satu pintu. Jadi kita sangat hati-hati sekarang. Kita ini akan selektif impornya, sangat selektif," ucap Agus.
Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan ekspor perdagangan di bidang pertanian. Hal ini untuk mendukung agar neraca perdagangan di Indonesia bisa meningkat.
"Mudah-mudahan 2020 neraca dagang kita naik," harapnya.
(hns/hns)