"Saya katakan bahwa kita ini akan selektif impor (pangan), sangat selektif," terang Agus.
Hal itu dilakukan untuk mendukung agar neraca perdagangan di Indonesia bisa meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus yakin hal itu bisa terwujud jika sudah tidak ada lagi perbedaan data pangan di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan data pangan sudah mengacu pada satu data dari BPS.
"Single data itu sudah kita miliki sekarang dan itu juga menjadi pegangan bersama Menteri Perdagangan," terang Syahrul.
Syahrul memang pernah mengatakan tidak akan melakukan impor pangan jika tidak diperlukan. Ia menegaskan akan mendorong terciptanya swasembada pangan.
"Kita berharap masalah impor kita bisa atasi. Bahkan kemungkinan kita berharap kalau tidak sangat mendesak masalah impor kita hindari," kata Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019) lalu.