Dirinya tak mau ada BUMN rugi memoles laporan keuangannya supaya menjadi untung.
"Deputi Keuangan di BUMN sendiri ke depan akan kita push bahwa tidak ada lagi di BUMN-BUMN itu yang namanya laporan keuangan itu sulap-sulapan," kata Erick ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mau misalnya revaluasi aset di BUMN langsung perusahaannya jadi untung, padahal nggak ada cash-nya," sebutnya.
Parahnya lagi jika BUMN yang melakukan kecurangan tersebut kemudian menerbitkan utang untuk diinvestasikan ke proyek yang tidak layak. Untuk itu, pihaknya akan memperketat pengawasan.
"Nah ini kan bahaya. Nah itu kenapa kita punya Deputi Keuangan yang akan menertibkan hal-hal seperti ini, tipu menipu nggak ada lagi," jelasnya.
Dia berharap direksi BUMN bisa bekerja secara profesional dan transparan.
"Sekarang banyak sekali direksi BUMN-BUMN yang baru ini kan tingkat kredibilitasnya tinggi. Ya kita akan support mereka yang benar-benar mau bekerja secara profesional dan transparan," tambahnya.
Seperti diketahui, ada BUMN yang ketahuan merekayasa laporan keuangannya. Tahun lalu, Garuda Indonesia ketahuan memoles laporan keuangannnya. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga kemarin menyebut bahwa untung Jiwasraya pada 2006 adalah hasil rekayasa laporan keuangan.
(toy/zlf)