Bakal Ada Cuaca Ekstrem, Ini Jurus Tangkal Banjir Basuki dan Anies

Bakal Ada Cuaca Ekstrem, Ini Jurus Tangkal Banjir Basuki dan Anies

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 12 Jan 2020 21:30 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi peningkatan intensitas hujan di wilayah Jabotadebek pada periode tanggal 15-18 Januari 2020. Belajar dari banjir besar di awal Januari lalu, persiapan apa yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi curah hujan tinggi prediksi BMKG itu?

Dalam mengantisipasi banjir, langkah utama yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni mengungkap penyebab banjir pada 1 Januari lalu di kawasan Jabodetabek . Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah mengerahkan 285 pegawai PUPR ke 180 titik rawan banjir untuk mencari penyebab dan solusi menangkal banjir ketika curah hujan diprediksi tinggi pada pertengahan Januari ini.

Basuki menjabarkan penyebab di wilayah-wilayah yang terdampak banjir paling parah. Pertama di Bekasi yang disebabkan oleh tanggul jebol. Pihaknya pun sudah mengerahkan BUMN untuk memperbaiki tanggul tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ada tanggul jebol, itu banyak di Bekasi, di Kemang Pratama, di Villa Nusa Indah, tadi malam sudah saya cek dan sekarang sudah dikerjakan. Dan sudah menunjuk BUMN, sekarang sudah dikerjakan," kata Basuki di Gedung BPK RI, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Kedua, penyebab banjir di kawasan Halim Perdana Kusuma dan Cawang, Jakarta Timur yakni kecilnya kapasitas penampungan parit, dan akhirnya parit itu dikeruk.

"Dan di Halim, di Cawang, dia kenapa banjir, itu sudah kami tindak lanjuti. Halim itu empangnya (parit) kita perlebar. Dari 20.000 meter kubik kapasitasnya, akan kita jadikan 50.000 meter kubik. Sekarang dangkal, 2 meter, kita jadikan 5 meter. Jadi segera kita tindak lanjuti sekarang," terang Basuki.


Sedangkan, banjir di kilometer (km) 24 Tol Jakarta-Cikampek yang disebabkan oleh proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menutupi drainase, pihaknya pun sudah membongkar drainase itu agar terbuka kembali.

"Kemudian di tol-tol kalau di km 24, itu karena drainasenya tertutup proyek kereta cepat. Kita bongkar," urainya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sudah siaga mengoptimalisasi pompa-pompa air di titik rawan banjir.

"Insyaallah semuanya disiagakan, bahkan kita audit khusus untuk persiapan rumah-rumah pompa, pompanya dan petugasnya," ucap Anies di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1/2020).


Untuk menangkal banjir ketika curah hujan tinggi, Anies juga menyiagakan mobile pump di kawasan Jakarta Utara.

"Sejak Kamis pagi Pemprov sudah mengerahkan pompa-pompa bergerak atau mobile pump untuk stand by di kawasan utara Jakarta," imbuh Anies.

Ia menerangkan, saat ini Pemprov memiliki 478 pompa untuk menanggulangi arus air yang tinggi. Namun tak semua pompa tersebut akan difungsikan.

"Apakah semuanya difungsikan? Tentu tidak, karena ada siklusnya mana yang dipakai mana yang tidak. Apakah ada yang dalam maintenance? Ya ada. Jadi tidak mungkin tanpa ada yang sedang dalam maintenance, tanpa ada yang ada diistirahatkan," tandas Anies.


(zlf/zlf)

Hide Ads