Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan Jalan Tol Serang-Panimbang bisa jadi akses pendukung ke Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon. Tol ini juga akan tersambung dengan Tol Jakarta-Merak.
"Nantinya (Jalan Tol Serang-Panimbang) akan menjadi akses pendukung menuju ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon, dan wilayah sekitarnya yang semakin menjadi lebih mudah dan efisiensi waktu perjalanan," kata Danang dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan tol sepanjang 83,67 km ini dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Di mana seksi 1-2 dengan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang dan porsi Pemerintah pada seksi 3.
Tol ini dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp 5,33 triliun. Tol ini terbagi menjadi 3 seksi, yaitu seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung (26,50 km), seksi 2 ruas Rangkasbitung-Cileles (24,17 km), dan seksi 3 ruas Cileles-Panimbang (33 km).
Untuk Simpang Susun Jalan Tol Serang-Panimbang terbagi menjadi 8, yaitu SS Junction Walantika, SS Cikeusal, SS Petir, SS Rangkas Bitung, SS Cikulur, SS Cileles, SS Bojong, SS Pagelaran. Kemudian terdiri dari lebar bahu luar 3 meter, dan lebar bahu dalam 1,5 meter.
Dengan dibangunnya tol ini, diharapkan dapat memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa.
(eds/eds)