RI Mau Lobi Nestle Beli Produk Kopi UMKM

RI Mau Lobi Nestle Beli Produk Kopi UMKM

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 13 Jan 2020 14:46 WIB
Produk kopi UMKM/Foto: Dadang Hermansyah
Jakarta - Pemerintah menggenjot ekspor kopi, terutama hasil produksi UMKM. Oleh sebab itu Pemerintah akan melobi perusahaan raksasa di luar negeri untuk membeli kopi dari UMKM, salah satu targetnya adalah Nestle di Swiss

"Banyak eksportir perusahaan asing yang bekerja di Indonesia yang membeli (kopi) dari para petani kita dan ini saya kira ingin ada hubungan langsung. Kenapa tidak coba bicarakan langsung dengan Nestle, karena Nestle salah satu pembeli tebresar di dunia selain Starbucks untuk kopi," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di kantornya, Jakarta, Senin (13/1/2020).

Menurut Teten, bila tawaran kerja sama dengan Nestle itu diterima, pemerintah akan melebihkan porsi kopi UMKM ketimbang produk kopi perkebunan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maunya kita menawarkan 95% produsen kopi Indonesia berasal dari perkebunan rakyat (UMKM), sementara perkebunan besar hanyalah 5% saja," tambahnya.


Ia berkata untuk menaikkan ekspor tersebut ke Swiss maka dibutuhkan penambahan produktivitas dari kapasitas produksi kopi Indonesia saat ini yang baru mencapai 600 ribu ton per tahun.

"Jadi kita memang tertantang kalau mau naikkin ekspor ya kapasitas produksi kita naikkan, kebun-kebun kita harus meluas, dan juga produktivitas. Selain itu juga isu harga. Kita harus masuk ke kopi yang premium karena kita memang kopi kita berkualitas dan kita lebih tinggi dari harga internasional," tuturnya

Di kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss Muliaman Darmansyah Hadad menjelaskan kopi Indonesia selama ini memang menjadi primadona di Swiss sehingga Muliaman ingin memperluas jangkauan pasarnya.

Tidak heran, nilai ekspor kopi Indonesia ke Swiss sejauh ini telah mencapai US$ 30 juta atau setara Rp 420 miliar (kurs Rp 14.000).

"Kopi kita top di Swiss. Sangat terkenal sebagai kopi berkualitas. Apalagi yang mereka sebut sebagai single origin itu. Jadi sangat terkenal, banyak disukai dan harganya lumayan tinggi. Jadi kalau kita ekspor banyak kan lumayan juga income kita," ujar Muliaman.

Muliaman menambahkan kopi Indonesia di Swiss populer di pangsa kelas atas.

"Yang digemari adalah Arabica, Mandailing, dan Gayo. Ke depan, kopi-kopi terkenal lain seperti Java Preanger pun mau kita dorong untuk diperkenalkan," tutupnya.




(hns/hns)

Hide Ads