Swiss Bisa Jadi Pintu Gerbang Produk RI Tembus Eropa

Swiss Bisa Jadi Pintu Gerbang Produk RI Tembus Eropa

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 13 Jan 2020 17:22 WIB
Menkop UKM Teten Masduki/Foto: Mardi Rahmat/20 detik
Jakarta - Perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association/EFTA (Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement) sudah disepakati. EFTA terdiri dari 4 negara eropa, yaitu Swiss, Liechtenstein, Norwegia, dan Islandia

Dari keempatnya, Swiss dianggap paling potensial sebagai pintu masuk produk Indonesia ke pasar Eropa.

"Kita akan gunakan Swiss masuk ke pasar Uni Eropa, karena sudah ada perjanjian perdagangan bebas Indonesia dengan Swiss. Kita akan manfaatkan kerja sama ini," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di kantornya, Senin (13/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi meluaskan kerja sama perdagangan bebas RI di Eropa, peningkatan produktivitas dan kualitas produk UMKM dalam negeri tentu menjadi prioritas agar lebih mudah diterima oleh lebih banyak pasar global.

"Kemenkop UKM bersama dengan Kedutaan Besar RI untuk Swisst sudah bicara lebih jauh terkait kerja sama teknis untuk meningkatkan kapasitas produksi, kapasitas usaha dari UMKM itu sendiri," sambungnya.


Di kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss Muliaman Darmawansyah Hadad membenarkan peluang tersebut. Swiss dipandang strategis sebagai pintu masuk ke pasar Eropa sebab lokasi geografis Swiss yang berada di jantung Eropa.

Swiss juga bisa menjadi alternatif dari Uni Eropa yang notabene sedang berargumen dengan Indonesia terkait ekspor sawit dan nikel.

Swiss yang menganut prinsip negara netral tidak tergabung ke Uni Eropa.

"Kita harus memanfaatkan Swiss karena sudah terbuka aksesnya. Kan sekarang kita masih negosiasi dengan Uni Eropa yang masih alot sementara Swiss sudah terbuka. Dan Swiss itu kan letaknya di Eropa Tengah jadi begitu masuk Swiss dia bisa terbuka ke pasar Eropa yang lain. Jadi ini yag saya kira harus dimanfaatkan UKM kita," ujar Muliaman.

Muliaman menyebut beberapa produk lokal yang potensial untuk masuk ke pasar Swiss adalah produk maritim, kerajinan kayu, dan hortikultura seperti kopi, kokoa, dan herbal.

Kedutaan Besar RI di Bern, Swiss, memiliki peran untuk memudahkan persyaratan dan sertifikasi. Selama ini urusan persyaratan menjadi hambatan bagi produk Indonesia untuk masuk ke Eropa.

"Karena kalau jualan ke Eropa itu jelimet," ucap Muliaman.




(hns/hns)

Hide Ads