Ketiga pihak telah menandatangani perjanjian konsorsium yang dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi, Presiden & CEO IIAC Koo Bon Hwan, dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.
"Terkait dengan masalah yang Hang Nadim, kami mempertimbangkan posisi strategisnya Incheon karena bagaimana pun juga untuk mengembangkan Batam perlu berkompetisi juga dengan Singapura dan sebagainya," kata Faik di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kita harus menyiapkan strategi yang bagus dan saya confident dengan kerja sama yang kita lakukan dengan Incheon dan WIKA. Kita sangat confident apabila kita mendapatkan kesempatan untuk kelola Hang Nadim maka akan mengubah Hang Nadim jadi berstandar internasional," jelasnya.
Sebagai pemimpin konsorsium, AP I bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum, IIAC pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum, WIKA bertanggung jawab dalam manajemen infrastruktur bandara.
"Fokusnya selain kargo, peningkatan pertumbuhan passenger. Kita tahu kargo dari Korea juga besar masuk ke Indonesia. Pengalaman Incheon menjadi salah satu pertimbangan mengembangkan di Hang Nadim," tambahnya.
(toy/hns)