Komentari Rujuk AS-China, Dahlan Iskan Sebut Ada 'Jebakan Batman'

Komentari Rujuk AS-China, Dahlan Iskan Sebut Ada 'Jebakan Batman'

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 15 Jan 2020 17:32 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Eks Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bicara mengenai penandatangan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang beberapa jam lagi akan dilakukan, yakni Rabu 15 Januari 2020 waktu setempat di AS.

Dahlan Iskan menyoroti tarik ulur dan gengsi yang diperlihatkan kedua negara dalam menyelesaikan perang dagang ini. Dahlan bercerita sebenarnya Beijing sudah 'bodo amat' dengan masalah perang dagang ini, tapi pihak Washington menghubungi lagi meminta pembicaraan dilanjutkan.

"Beijing tentu melayani. Sikap dinginnya belum sampai tingkat membeku. Prinsip hubungan antar negara tidak boleh putus. Juga tidak boleh panas," kata Dahlan dalam blog pribadinya, Disway, dikutip Rabu (13/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun bukannya Presiden China Xi Jinping yang langsung bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, delegasi China hanya akan dipimpin setingkat Wakil Perdana Menteri oleh Liu He yang sudah mendarat di Washington.

Dikatakan Dahlan, Jinping lagi sewot soal Xinjiang, Hongkong, dan Taiwan. Amerika dianggapnya ikut campur terlalu dalam. Lagi pula, penandatanganan kesepakatan juga belum tentu terlaksana seperti yang sudah-sudah.

"Bisa saja tanda tangan itu tiba-tiba batal. Siapa yang bisa memprediksi sikap Trump yang suka berubah," ungkapnya.

Jika kesepakatan jadi, siapa yang akan menang?

Menurut Dahlan, baik AS maupun China belum ada yang menang. Tiongkok belum menang karena ini hanya kesepakatan untuk tarif impor tidak naik lagi. Sedangkan Amerika belum menang karena Tiongkok belum mau membeli barang hasil pertanian Amerika sebesar yang diinginkan Trump.

"Dua-duanya masih kalah," tegas Dahlan.


Amerika bisa menang jika perjanjian tahap satu ini hanya dipakai untuk 'jebakan Batman'. Misalnya perjanjian ini dipakai Trump untuk mengenakan sanksi yang keras dengan alasan Tiongkok melanggar perjanjian. Pihak Tiongkok pun diminta berhati-hati dengan jebakan itu.

"Tiongkok harus waspada dengan jebakan seperti itu. Siapa yang tahu dalamnya otak Trump," terang Dahlan.


Simak Video "Video: Warga China Yakin AS Tak Akan Menang Perang Dagang Lewat Kebijakan Tarif"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads