Pembentukan holding, kata Erick merupakan bagian dari upaya pemerintah menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dari jurang kerugian.
"Ya kan ini holdingisasi baru ditandatangani prosesnya nanti baru akhir Februari, ya pertengahan lah dari situ baru bisa terlaksana, karena memang kita harus mengikuti step step dari pembentukan holding itu sendiri," kata Erick di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, menghimpun dana dari pembentukan anak usaha. Nantinya anak usaha atau Jiwasraya Putera akan dicarikan mitra strategis yang mampu menghasilkan dana sekitar Rp 1-Rp 3 triliun. Lalu, ada pula aset saham Jiwasraya yang sudah dideteksi pemerintah memiliki valuasi sekitar Rp 2-Rp 3 triliun.
Sehingga, Erick baru bisa mencicil pengembalian dana nasabah Jiwasraya setelah proses itu berjalan.
"Itu kan sudah dengan dana terkumpul itu akan dikembalikan bertahap," jelasnya.
Dia memastikan bahwa penanganan masalah gagal bayar Jiwasraya ini tidak melalui penyuntikan modal atau penyertaan modal negara (PMN).
(hek/fdl)