Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menjelaskan driver ojol meminta agar posisi mereka sebagai mitra bisa diperkuat. Dia mengatakan driver ingin diperlakukan lebih setara.
"Kita nggak ke situ arahnya, bukan jadi pekerja. Kita tetap pengguna jasanya perusahaan aplikasi juga. Dalam hal ini kan mereka kategorikan kami mitra, nah kita mau memperkuat posisi kita meski jadi mitra. Harus setara," ungkap Igun ditemui saat aksi di Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Igun menegaskan bahwa pihak driver ojol tidak menuntut untuk diangkat jadi karyawan. Mereka hanya ingin posisi kemitraan diperlakukan lebih manusiawi, setara, dan adil.
"Kita ini cuma mau lebih setara, manusiawi, dan berkeadilan. Kita tetap mau jadi mitra tapi lebih manusiawi lah," sebut Igun.
Dia mencontohkan soal kasus asal suspend misalnya. Driver ojol ingin kalau ada masalah antara penumpang dan driver bisa dirundingkan. Dia meminta driver diajak bicara dahulu bukan tahu-tahu diberikan suspend.
"Misal ada penumpang bikin laporan, ojolnya begini-begini nih, tau-tau kita diputus mitra. Nggak mau kita begitu. Kalau ada laporan apa-apa harusnya dipanggil dulu. Punya hak sanggah bela diri segala macam," ungkap Igun.
Igun menganggap status kemitraan selama ini menempatkan aplikator untuk berbuat hal yang sewenang-wenang. "Kami menganggap selama ini kemitraan tapi sewenang-wenang sama kita, sepihak dan nggak setara," katanya.
(dna/dna)