Belakangan proyek Meikarta hampir tak terdengar lagi. Padahal saat awal dipasarkan begitu jor-joran. Iklan di mana-mana hingga penjualan langsung di pusat-pusat perbelanjaan. Lantas apa kabar Meikarta?
Advisor Lippo Cikatang, Henry Riady mengatakan, bahwa kini Meikarta tengah fokus dalam re-branding. PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang merupakan pemilik proyek ini juga merombak jajaran manajemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberlangsungan proyek ini dibuktikan manajemen dengan menunjukkan progres pembangunan Meikarta. Untuk distrik satu yang berisi 28 tower ditargetkan topping off seluruhnya bulan depan.
Tak hanya itu, proyek ini juga sudah menyelesaikan kawasan central park seluas 105 hektare (ha). Di kawasan itu terdapat taman, danau, parkiran hingga pusat perbelanjaan. Kawasan ini sudah beroperasi dan diisi berbagai kegiatan.
"Seperti di Agustus ada Color Run ada 2.000 peserta karena berhasil di Desember ada night run 2.500 peserta. Jadi mereka melihat sendiri progresnya," tambah Chief Marketing Officer PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) alias Meikarta, Lilies Surjono
Manajemen Meikarta pun mengakui kasus suap terkait perizinan berdampak buruk bagi keberlangsungan proyek. Banyak dari pembelinya yang terus bertanya tentang keberlangsungan proyek ini, bahkan muncul pandangan Meikarta akan menjadi kota 'hantu'.
Lilies juga mengakui adanya pembeli yang melakukan refund. Namun dia membantah refund terjadi dalam jumlah yang besar.
"Refund ada tapi nggak banyak kok. Memang kan dengan adanya kabar heboh, mereka pikir wah ini harus refund. Tapi pas dia datang ke lokasi nggak jadi refund," ujarnya.
(das/ara)