Dalam kesempatan ini, Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko mengatakan, salah satu persoalan industri garam dalam negeri yaitu harga garam lokal yang cenderung turun. Menurutnya, keberadaan garam impor membuat harga garam dalam negeri hancur.
"Pemerintah (berencana) mengalokasikan impor kurang lebih di atas 2,5 juta ton. Sehingga secara psikologis PT Garam (Persero) pelat merah juga menjadi psikologis penurunan harga," kata Budi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga kita 2019 hancur. Harga pada tahun ini PT Garam (Persero) dari target rata-rata harga tahun yang lalu sekitar Rp 1.200 per kg. Tahun ini hanya bisa menjual rata-rata Rp 600 per kg. Luar biasa bahkan hari ini pun harga garam di truk Rp 300 per kg," ungkapnya.
Untuk itu, Budi meminta pemerintah tidak mengalokasikan kuota impor garam lebih tinggi dibanding tahun lalu.
"Sehingga sesungguhnya untuk kluster aneka pangan ini di minimize khususnya untuk impor-impor itu," katanya.
Baca juga: Wow, Tahun Lalu RI Impor Garam 2,6 Juta Ton |
(fdl/fdl)