Geger Virus Corona, Ekspor Manggis Sumbar Terganjal

Geger Virus Corona, Ekspor Manggis Sumbar Terganjal

Jeka Kampai - detikFinance
Senin, 27 Jan 2020 17:06 WIB
Ekspor manggis ke China terganjal gara-gara virus corona
Ekspor manggis ke China terganjal gara-gara virus Corona/Foto: Dok. PT Bumi Alam Sumatera
Lima Puluh Kota - Ekspor manggis dari Sumatera Barat (Sumbar) ke China terganjal. Pemicunya tak lain gara-gara Virus Corona mewabah di negeri Tirai Bambu tersebut.

"Tadi malam pengiriman terakhir. Sementara kita tidak bisa lagi mengirim," kata Direktur Utama PT Bumi Alam Sumatera, Anggri Purnama Agung , Senin (27/1/2018) di packing house Situjuah, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Bumi Alam Sumatera merupakan salah satu eksportir manggis ke Tiongkok. Packing house di Situjuah diresmikan oleh Menteri Pertanian pada pertengahan 2018 lalu.

Selama in harga manggis relatif bagus. Namun sekarang harganya anjlok dari 25 ribuan ke 15 ribuan rupiah per kilogram.

"Musim panen, sudah mulai naik produksinya bulan ini. Harga anjlok, pasar di China mengalah," katanya.


Imbas dari itu pula, saat ini hampir seluruh eksportir manggis di Tanah Air, mengalami kewalahan.

"Kalau untuk pengiriman ke China, masih bisa dengan kapal, atau udara. Masalahnya bukan pengiriman, tapi konsumen yang tidak keluar rumah belanja," jelas Direktur Kerjasama Antar Lembaga PT Bumi Alam Sumatera, Muhammad Bayu Vesky.

Wilayah Wuhan adalah pusat bisnis di China. Termasuk peredaran manggis Indonesia di sana. Biasanya, manggis yang turun di Guangzhou, banyak dipasarkan di Wuhan.

Sumbar merupakan salah satu pemasok manggis ke Tiongkok dari Indonesia. Bumi Alam Sumatera memiliki kontrak 10 ribu ton dengan pembeli di sana.


Selain Sumatera Barat, sentra produksi manggis lainnya di Indonesia adalah Bali dan Jawa Barat, yang juga rutin mengekspor ke China dan berbagai negara lainnya.

Bayu menambahkan pihaknya tengah berupaya mencari peluang pasar ke Eropa.

"Jalannya itu, lagi diurus. Semoga ada buyer yang kuat di sana, sekalipun kita sadari, kebutuhan manggis terbesar dunia itu ada di pasar Tiongkok," katanya.


(hns/hns)

Hide Ads