Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta dukungan dunia usaha dan industri untuk mengoptimalkan peran training center di perusahaan untuk meningkatkan kualitas pekerja Indonesia.
Pasalnya melalui kartu prakerja, pemerintah akan meningkatkan pelatihan vokasi secara masif dan massal untuk 2 juta orang yang terdiri dari calon pekerja yang sedang mencari kerja, pekerja yang membutuhkan reskilling dan upskilling, serta pekerja yang terdampak PHK.
"Masifnya program pelatihan vokasi tersebut, perlu dukungan stakeholder bangsa ini, termasuk training center, lembaga pelatihan kerja (LPK), dan sekolah yang dimiliki perusahaan industri menjadi bagian penting suksesnya program kartu prakerja," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kemnaker Pulangkan Imigran Ilegal Asal NTB |
Hal itu diucapkannya saat memberikan sambutan pada acara peresmian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) United Tractor (UT) School di Jakarta, Selasa (28/1). Ida mengatakan, tantangan sumber daya manusia (SDM) bangsa yakni sebanyak 57,5% berpendidikan dan kompetensinya rendah, berakibat pada daya saing yang rendah.
Namun, tantangan itu pada akhirnya akan bisa dijawab dengan bergeraknya seluruh stakeholder bangsa secara bersama untuk menuju Indonesia Kompeten.
"Kami menyambut positif adanya LPK UT School yang menjadi laboratorium pembentukan generasi muda yang handal, berdaya saing tinggi, kreatif, dan berkarakter. Jika semua industri punya komitmen kuat seperti UT School, maka percepatan untuk mencapai Indonesia unggul 2045 dapat kita raih," katanya.
Ida meyakini jika seluruh perusahaan dan industri memiliki semangat seperti yang ditunjukkan UT School untuk bergerak bersama membangun SDM Indonesia, maka cita-cita menuju Indonesia Kompeten akan bisa dicapai. Sebab cita-cita ini tidak bisa dicapai hanya dengan mengandalkan pemerintah, tapi juga membutuhkan kontribusi seluruh stakeholder dan masyarakat Indonesia.
Ia memberikan apresiasi kepada UT School yang telah meluluskan 22.317 mekanik dan operator alat berat sejak berdiri tahun 2008. Ia juga tak keberatan jika waktu kerjanya habis untuk melihat secara langsung proses peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh seluruh stakeholder.
Pada acara yang sama, selain meresmikan tiga fasilitas belajar terbaru UT School berbasis digital, yaitu Electrical Laboratory, Multimedia Center dan Safety Center, Ida juga berkesempatan menyaksikan pelepasan 118 siswa UT School dari tahap in-class yang akan melakukan on-the-job-training.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Karya Bakti United Tractor Edhie Sarwono menyatakan, pihaknya secara terbuka siap menjadi mitra kerja pemerintah dan seluruh stakeholder dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Hal ini agar tenaga kerja Indonesia berdaya saing, bukan hanya di Indonesia, tapi juga bisa mewarnai pemenuhan tenaga kerja kompeten di kancah dunia.
"Kami mohon Kemnaker untuk dapat men-support UT School. Bila saatnya tiba, UT School siap mengirim alumni ke luar negeri untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja global. Minimal Indonesia bisa bersaing dengan tenaga kerja negara lain untuk menjadi sumber tenaga kerja ahli, bukan sekadar tenaga kerja kasar," katanya.
Edhie mengungkapkan, kerja sama fase pertama dengan Kemnaker yakni merintis ketenagakerjaan inklusif dengan beberapa BLK Kemnaker. Fase kedua akan dilakukan kerja sama dengan BLK Komunitas yang berada di Pulau Jawa.
"Ke depan, kami harap agar kerja sama yang baik dengan Kemnaker terus terjalin demi melahirkan SDM Indonesia yang kompeten," katanya.
(mul/ega)