Menteri BUMN Erick Thohir tengah berupaya menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Terkait upaya penyelamatan Jiwasraya itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk memulihkan aset Jiwasraya. Meski, ia menyadari hal itu tidaklah mudah.
"Kami tentunya koordinasi dengan pihak Kejaksaan Agung bagaimana kami juga, mungkin ini sesuatu yang tidak mudah tetapi recovery asset," katanya di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurut Erick, pemulihan aset ini merupakan hal yang penting. Apalagi, sudah ada harta-harta yang disita terkait skandal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa hal yang penting sekali dari pihak Kejaksaan sudah bicara beberapa kali, bagaimana ada juga harta-harta yang disita seperti sertifikat tanah yang jumlahnya hampir 1.400 sertifikat," ujarnya.
"Dan ini yang kami juga minta update supaya secara gambaran besar berapa business to business yang bisa kita selesaikan tapi juga ada recovery asset, yang walaupun dengan sistem keuangan negara tentu recovery asset ini tentu diprioritaskan balik ke negara dulu, sebelum bisa ke kami. Ini yang kami koordinasi dengan Kejaksaan," ujarnya.
Terkait upaya penyelamatan aset ini, Erick berharap bisa jadi metode untuk kasus-kasus korupsi lain.
"Recovery asset ini bisa menjadi metode baru dalam juga kasus-kasus korupsi ke depan, tidak hanya, maaf, badan, tapi juga ada recovery. Dan kami Kementerian BUMN dengan izin panja ingin juga memaparkan lebih detail lagi penjajakan-penjajakan solusi yang kita tempuh," tutupnya.
(eds/eds)