Usai pertemuan itu, tampak belasan anggota yang keluar dari ruang mediasi itu berjalan dengan wajah kesal.
Saat dihampiri, salah seorang anggota koperasi mengaku kecewa lantaran pertemuan mediasi tersebut tak juga mencapai kata sepakat.
Parahnya, para pengurus dan pengawas koperasi saat diajukan pertanyaan seputar dana mereka, malah seperti lepas tangan setelah miliaran rupiah dana bisa raib begitu saja.
"Yang hadir dari pihak hanson itu semuanya manusia abal-abal, mereka itu cuma diangkat tapi nggak tahu apa-apa, tidak mengerti apa-apa, mereka kayak boneka saja," ujar Zak salah seorang anggota Koperasi Hanson ditemui di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Rabu (28/1/2020).
Ia bahkan kaget saat tau bahwa pengurus dan pengawas Koperasi Hanson yang hadir dalam mediasi itu baru menjabat tak lama sebelum kasus gagal bayar ini mencuat ke publik.
"Yang hadir ada pengawas koperasi, ada Direktur koperasi namanya Hartono, tapi Hartono ini baru diangkat 2 bulan yang lalu. Ada juga bagian finance-nya, yang saat ditanyain nggak tahu apa-apa, tahunya disuruh tanda tangan ya tanda tangan aja gitu. Menurut mereka, decision maker-nya itu semua ada di Benny Tjokro (Dirut PT Hanson Internasional Tbk) sendiri," tambahnya.
Oleh karena itu, agenda mediasi ini pun dijadwal ulang kembali oleh pihak Kemenkop UKM. Rencananya pekan depan, agenda yang sama akan dilaksanakan lagi di gedung tersebut.
Pihak anggota yang dirugikan pun berharap agar pertemuan minggu depan bisa menghadirkan langsung orang-orang yang sekiranya paling bertanggung jawab atas kasus itu atau setidaknya yang paling mengerti dan mampu menyelesaikan masalah tersebut.
"Tadi kita sudah mediasi dengan pihak Kementerian, dalam 7 hari ke depan kita rapat kembali, tapi kita maunya kalau bisa itu bersama dengan orang-orang Hanson nya (PT Hanson Internasional Tbk) langsung, orang-orang VIP nya, kami harapkan itu, sebelum kami bertindak lebih jauh," pungkasnya.
(dna/dna)