Wabah Virus Corona di China yang menyebar ke 27 negara di dunia, telah menjadi perhatian WHO dan Kementerian Kesehatan seluruh negara. Tercatat, jumlah korban tewas akibat infeksi virus mematikan ini mencapai 462 jiwa, dan sekitar 20.626 orang diseluruh dunia positif terinfeksi.
Angka kematian ini memang masih di bawah angka kematian akibat MERS dan SARS, namun kecenderungannya angka ini akan bertambah, sehingga harus diantisipasi oleh seluruh pihak. Termasuk Rumah Sakit BUMN di Indonesia.
Sebagai langkah pencegahan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bahkan mendorong RS BUMN cepat tanggap dalam kesiapsiagaan menghadapi infeksi virus ini jika terjadi di Indonesia. Pencegahan yang dimaksud dilakukan dengan menyediakan berbagai fasilitas memadai.
"Seperti menyediakan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas ruang isolasi terhadap pasien dengan gejala penyakit yang mengarah gejala infeksi Novel Coronavirus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2020).
Beberapa fasilitas lainnya juga harus disiapkan, diantaranya, ruang isolasi dengan tekanan negatif. APD lengkap, gown biohazard apron long sleeves, head cap disposable, masker n95, safety goggle, sarung tangan, sepatu boot.
Dalam acara 'Sosialisasi Kesiapsiagaan RS BUMN dalam menghadapi Infeksi Novel Coronavirus', Direktur Utama Pertamedika IHC dr Fathema Djan Rachmat mengatakan RS BUMN harus siap siaga dan berperan aktif dalam pencegahan penyebaran virus Corona di Indonesia.
"Dengan dilakukan kesiapsiagaan di 64 RS BUMN yang ada, diharapkan tidak terjadi penyebaran di Indonesia," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Virus Corona Masih Mengintai Pelemahan IHSG |
Hal ini dapat tercapai tentunya dengan menjalin kerjasama yang baik dengan Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan rumah sakit rujukan infeksi yang ditunjuk oleh pemerintah.
(dna/dna)