Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah sebagai destinasi wisata punya potensi yang besar. Namun, potensi itu dianggap belum maksimal karena minimnya inovasi yang dilakukan.
"Borobudur sebagai situs warisan UNESCO saya pikir punya potensi sangat luar biasa. Tapi saya lihat kurang banyak inovasi yang dilakukan," kata Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Bukan tanpa alasan, dia mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanagera ke Candi Borobudur masih minim. Bahkan, jauh jika dibandingkan dengan Angkor Wat di Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi bapak belum menyampaikan data berapa total kunjungan wisatawan mancanegara, yang kami lihat rata-rata 300 ribu, bahkan tahun 2018 hanya 308 ribu. Itu jauh dari angka RKAP 399 ribu," ujarnya.
"Angkor Wat itu total kunjungannya sekitar 2,7 juta, hampir 10 kali lipat dari kunjungan Borobudur, artinya kinerja Borobudur belum optimal dalam hal ini," tambahnya.
Sebab itu, dia mengatakan, perlu inovasi untuk mengelola Borobudur. Menurutnya, Borobudur bisa saja difokuskan untuk wisata rohani.
"Kita perlu fokus ke wisata rohani, misalnya kami muslim ada wisata rohani ke Arab, kita perlu umroh dan sebagainya. Kalau temen-temen agama lain ada yang ke Israel. Kalau perlu studi banding ke Thailand, bagaimana umat Budha ritualisasi," jelasnya.
(ara/ara)