Nasabah Minta OJK Tak Lepas Tangan soal Gagal Bayar Jiwasraya

Nasabah Minta OJK Tak Lepas Tangan soal Gagal Bayar Jiwasraya

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 06 Feb 2020 18:11 WIB
Gedung OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Gedung OJK/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Nasabah yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya mengungkapkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengetahui kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak sehat sejak 2013.

Nasabah mempertanyakan sikap OJK yang tetap memberikan izin kepada manajemen Jiwasraya tetap menjual produk JS Saving Plan yang saat ini berujung gagal bayar.

"Tadi mereka sudah tahu dan akui tahun 2013 sudah tahu Jiwasraya ini sudah merugi, tidak sehat, kalau sudah tahu kenapa diizinkan jual produk ini. Kan sama juga mereka terlibat menjual produl yang busuk," kata Haresh Nandwani, salah satu nasabah Jiwasraya di gedung Wisma Mulia II, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seharusnya, kata Haresh pihak OJK tak bisa lepas tangan dalam mengatasi persoalan ini. Pihak OJK harus memberikan kepastian kepada para korban alias nasabah yang dananya masih nyangkut sampai saat ini.

"Iya, mestinya kalau saja OJK melaksanakan tugasnya dengan baik, tugas OJK kan pengawasan kalau dulu dia ngawasin," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Para nasabah yang sudah melakukan pertemuan dengan OJK pun kecewa karena pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam mulai pukul 13.59 WIB sampai 15.59 WIB tidak menghasilkan solusi yang konkret.

"Tidak ada, karena yang menemui kita bukan orang berwenang menjawab," kata dia.

Haresh mengungkapkan bahwa para nasabah akan kembali menyambangi kantor OJK pada tanggal 12 Februari 2020. Dalam surat yang telah disampaikan ke pihak OJK, para nasabah meminta bertemu langsung dengan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Riswinandi.

"Kita sudah bikin surat juga ini hari untuk bertemu, mudah-mudah kita diminta bertemu tanggal 12 Februari ini, kita sudah anterin surat dan anda terimanya, tapi mereka belum memastikan bisa atau tidak. Permintaan nasabah, ketemu Pak Riswinandi atau komisioner lain," ungkap dia.




(hek/ara)

Hide Ads