Antisipasi Virus Corona, Jokowi Kumpulkan Para Menteri Besok

Antisipasi Virus Corona, Jokowi Kumpulkan Para Menteri Besok

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 10 Feb 2020 17:28 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin rapat kabinet terbatas tentang hilirisasi industri produk-produk unggulan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Presiden Joko Widodo menyatakan industri nasional telah mampu membuat produk-produk dengan teknologi unggulan dan meminta dapat terus dikembangkan dengan pendanaan riset yang memadai dari BUMN serta swasta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Virus corona tidak hanya berdampak pada kesehatan. Namun, dampaknya bisa merembet bisa ke mana-mana, termasuk ke ekonomi.

Terkait hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan melakukan antisipasi. Erick bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan semua menteri besok membahas antisipasi virus corona.

"Besok Presiden meminta Ratas, seluruh menteri hadir, salah satunya yang dibahas bukan ini (corona) saja, tapi bagaimana kita mengantisipasi, resesi global ekonomi, bila, ini bukan terjadi lho, bila virus corona tidak bisa berhenti, atau memakan waktu berbulan-bulan," kata Erick dalam '1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum' di Jakarta, Senin (10/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, forum yang dihadiri oleh puluhan dokter perusahaan pelat merah. Acara tersebut sebagai tahap awal untuk konsolidasi holding rumah sakit.

Lanjut Erick, virus corona bisa mengancam investasi. Apalagi, Indonesia dan Abu Dhabi baru saja meneken kerja sama senilai US$ 18 miliar.

ADVERTISEMENT

"Karena itu apa? Jelas, hubungan dagang, investasi yang kemarin misalnya kemarin Indonesia dengan Abu Dhabi tanda tangan US$ 18 miliar bisa aja berhenti. Kenapa, orang Abu Dhabi kan nggak tahu Indonesia aman atau tidak," terangnya.

Erick bilang, dirinya juga baru saja rapat dengan sejumlah bawahannya untuk antisipasi virus corona.

"Baru saja saya rapat dengan Wamen dan Deputi memastikan impact yang terjadi untuk BUMN. Karena itu tadi obat pun bahan baku dari China. 30% India, 60% China kalau nggak salah, kalau bahan baku nggak dikirim mau bikin obat apa," paparnya.




(ara/ara)

Hide Ads