Wabah virus Corona kian menggila. Tak hanya berdampak pada penghentian penerbangan dari dan ke China, tapi juga mengguncang aktivitas ekonomi termasuk menganggu pengiriman handphone China ke berbagai negara lain termasuk ke Indonesia.
Mengutip CNBC, International Data Corporation melaporkan pengiriman ponsel pintar China selama tiga bulan terakhir tengah mengalami penurunan lebih dari 30% year on year (yoy).
Pasar smartphone terbesar di dunia ini disebut mengalami 'Black Swan Effect' di kuartal pertama, terlebih sejak wabah virus corona yang merajalela hingga menewaskan 1000 lebih orang dan lebih dari 40 ribu jiwa terinfeksi.
"Wabah virus corona ini berdampak pada musim belanja Tahun Baru Imlek pada akhir Januari dan juga diperkirakan memiliki efek buruk pada bulan-bulan berikutnya," terang IDC dalam pernyataannya, Selasa (11/2/2020).
"Selain itu, wabah virus ini juga akan menciptakan ketidakpastian dalam rencana peluncuran produk, rantai pasokan dan saluran distribusi dalam jangka menengah dan panjang," imbuhnya.
Hal serupa juga diutarakan perusahaan riset Canalys yang memprediksi pengiriman smartphone China bisa turun sebanyak 50% dalam tiga bulan ke depan pertama tahun 2020 yoy. Terlebih untuk peluncuran perangkat baru seperti 5G.
"Vendor teknologi cenderung menghentikan kegiatan pemasaran, karena mereka tidak mungkin mengalihkan perhatian ke peluncuran produk baru seperti perangkat 5G. Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China, yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G pada tahun 2020," jelasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya IDC juga merilis data pengiriman smartphone di China untuk 2019 dengan hampir 367 juta smartphone dikirim di China. Namun data tersebut menunjukan penurunan 7,5% karena kejenuhan pasar serta ekonomi yang menantang. Penurunan ini menjadikannya tiga kali berturut-turut.
(dna/dna)