Badai PHK Tiba, Kalau Kena Harus Ngapain?

Badai PHK Tiba, Kalau Kena Harus Ngapain?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Feb 2020 13:15 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta - Sederet perusahaan dari berbagai sektor sudah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam setahun ini. Tak hanya sektor manufaktur, baru-baru ini kabar PHK mendera sektor industri telekomunikasi.

PHK umunya datang tiba-tiba. Apa yang harus dilakukan seorang pekerja bila mendadak kena PHK?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho memaparkan hal yang pertama kali harus dilakukan setelah kena PHK adalah melakukan daftar jumlah aset dan uang yang dimiliki.

"Kalau kena PHK, yang jelas pertama kali mesti menghitung ulang posisi keuangan ada di mana, maksudnya kita kan udah tahu kita akan dapat pesangon berapa. Kemudian digabungkan dengan kondisi saat ini kita punya cash dan aset berapa aja kita rinci. Mulai rumah, deposit, logam mulia, semuanya," kata Andy kepada detikcom, Minggu (16/2/2020) kemarin.


Setelah menghitung total aset, Andy mengatakan semua cicilan dan tanggungan per bulan pun harus dihitung. Jumlah tersebut pun harus ditambah lagi dengan pengeluaran sehari-hari selama sebulan. Dengan pendataan tersebut maka keuangan bisa direncanakan, mulai dari berapa besarannya maupun berapa lama estimasi waktu keuangan bisa bertahan.

"Kemudian hitung juga posisi utang kalau ada, berapa banyak, dari cicilan yang kecil kayak kartu kredit sampai ke cicilan kayak KPR atau kendaraan. Nah semua ditambah juga kebutuhan sehari-hari, misal Rp 5 juta plus kebutuhan sehari-hari," jelas Andy.

"Misalnya pesangon sama semua aset totalnya Rp 30 juta, dengan pengeluaran Rp 5 juta tadi dengan kondisi sekarang bisa 6 bulan kan," lanjutnya.

Setelah tahu berapa lama keuangan bisa bertahan, keputusan untuk mencari penghasilan lagi harus segera dilakukan. Apakah ingin mencari kerja baru, ataupun membuka usaha sendiri. Hal tersebut pun harus dilakukan dengan cepat.

"Nah kalau sudah begitu kita harus bisa cepat memutuskan bagaimana caranya kita mesti memutuskan nyari kerja lagi atau mau buka bisnis sendiri. Kalau tadi hartanya cuma bisa tahan 6 bulan, maka kalau bisa sebelum 2-3 bulan sudah bisa mencari uang lagi," kata Andy.

Andy mengatakan dalam kondisi darurat seperti ini kalau memang belum bisa menghasilkan uang lagi lewat bisnis ataupun bekerja kembali, jangan ragu untuk menggadaikan aset.

"Apabila kita belum bisa dapat pekerjaan atau membuka bisnis belum kasih harapan. Baru mulai lihat aset apa yang bisa kita gadaikan untuk bertahan hidup," ungkap Andy.


(dna/dna)

Hide Ads