RI Paling Banyak Ekspor Minyak Nabati hingga Perhiasan di Januari

RI Paling Banyak Ekspor Minyak Nabati hingga Perhiasan di Januari

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 17 Feb 2020 14:18 WIB
Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Januari 2020 sebesar US$ 13,41 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan angka ini mengalami penurunan 7,16% dibandingkan periode Desember 2019 sebesar US$ 14,45 miliar.

Suhariyanto menjelaskan penurunan ini terjadi karena merosotnya ekspor migas sebesar 28,73% dan ekspor non migas 5,335.

"Untuk komoditas non migas memang mengalami penurunan seperti nikel, tembaga dan timah," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ekspor hasil pertanian secara bulanan juga mengalami penurunan misalnya sarang burung dan hasil hutan bukan kayu. Namun secara tahunan ada komoditas ekspor yang meningkat seperti buah-buahan tahunan, tanaman obat aromatik, sarang burung dan rempah-rempah.

Suhariyanto menjelaskan, secara total dari semua komoditas ekspor sepanjang Januari yang mengalami penurunan terbesar adalah lemak nabati dan minyak nabati US$ 703,2 juta. Sedangkan yang mengalami peningkatan terbesar adalah pada komoditas logam mulia, perhiasan dan permata sebesar US$ 219 juta.

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan China masih menjadi negara utama tujuan ekspor Indonesia, kemudian diikuti oleh Amerika Serikat (AS) dan India.

Berikut adalah 10 barang yang diekspor Indonesia sepanjang Januari 2020:

1. Lemak dan minyak nabati US$ 1,36 miliar

2. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 757,2 juta

3. Kendaraan dan bagiannya US$ 616,9 juta

4. Besi dan baja US$ 821,7 juta

5. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 597,5 juta

6. Karet dan barang dari karet US$ 507,6 juta

7. Ikan dan udang US$ 289,3 juta

8. Bijih, terak dan abu logam US$ 76,6 juta

9. Berbagai makanan olahan US$ 66,5 juta

10. Nikel US$ 56,5 juta




(kil/ara)

Hide Ads