Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor bawang putih yang terjadi selama Januari 2020 sebanyak 1.508 ton atau senilai US$ 1,8 juta. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.327 ton atau senilai US$ 872.490.
Sementara jika dibandingkan Desember 2019 volume impor bawang putih tercatat turun hingga 98%. Pasalnya pada Desember 2019 impor bawang putih tercatat 106.894 atau senilai US$ 123,4 juta. Impor bawang putih ini secara keseluruhan berasal dari China.
Sepanjang 2019, total impor yang masuk ke Indonesia tercatat 465.344 ton atau senilai US$ 529,9 juta yang juga berasal dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 62.000 Ton Bawang Putih China Mau Masuk RI |
Sementara sepanjang 2018, impor bawang putih mencapai 582.994 ton atau senilai US$ 497,2 juta. Impor ini didominasi dari China, sebanyak 580.845 ton, disusul dari Taiwan sebanyak 1.684 ton, dan dari India hanya 464 ton.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan Surat Perizinan Impor (SPI) bawang putih dengan volume 62.000 ton. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag, Oke Nurwan mengatakan, 62.000 ton bawang putih itu akan segera masuk ke Indonesia.
"Kan ada persyaratan yang harus dipenuhi. Jadi sekarang yang dinyatakan sudah lengkap kurang lebih 62.000 ton. Segera, pasti ke luar. Sudah beres, sudah lengkap," kata Oke, pekan lalu.
Oke mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) mengirimkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih untuk 103.000 ton kepada Kemendag. Namun, saat ini baru 62.000 ton yang memenuhi persyaratan impor Kemendag.
"103.000 sudah terbit (RIPH dari Kementan), kan yang baru masuk, itu sudah kita proses, kalau lengkap. Jadi tergantung mereka," ungkapnya.
(kil/ara)