Jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek Layang) telah dua bulan lebih beroperasi. Namun masalah kontur jalan yang belum rata dan sering membuat guncangan pada kendaraan masih kerap kali terjadi.
Diketahui, guncangan-guncangan ini terjadi karena adanya karet yang menonjol di sekitar expansion joint alias sambungan siar. detikcom sempat menjajal kembali jalan tol ini kemarin, Senin (17/2/2020), dan guncangan akibat expansion joint pun masih terjadi.
Terlebih lagi saat mobil sedang tancap gas, guncangan tak terelakkan terjadi. Hal ini pun terjadi berkali-kali karena karet dari sambungan jalan cukup banyak dan letaknya pun berdekatan. Setidaknya sekitar 100 meter sekali kendaraan akan terguncang karena karet sambungan jalan.
Kejadian seperti ini pun tak hentinya dikeluhkan masyarakat sebagai pengguna jalan semenjak jalan Tol Japek Layang dibuka. Melihat hal tersebut, Kementerian PUPR pun meminta agar kontraktor tol melakukan perbaikan jalan sehingga masyarakat merasa nyaman. Kalau jalan belum diperbaiki, tol Japek Layang tidak akan diberikan penetapan tarif, alias terus gratis untuk dilewati.
"Perbaikan joint kita minta kontraktor untuk terus dilakukan," papar Danang. Karena itu syarat juga kalau mau bicara tarif, fisik kondisi Japek nya juga harus diperhatikan," ungkap Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit, ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).
PT Waskita Karya selaku kontraktor pun sudah mulai mengebut perbaikan dan penyempurnaan di jalan Tol Japek Layang, khususnya pada expansion joint yang kerap menimbulkan guncangan bagi pengguna tol. Hal ini dilakukan sejak libur Nataru usai pada bulan Januari lalu.