Pemerintah memaparkan realisasi APBN 2020 per 31 Januari 2020. Apa saja yang disajikan pemerintah?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan mewaspadai ancaman pelemahan ekonomi gara-gara wabah corona di China demi mengejar target asumsi dasar ekonomi makro di APBN 2020.
"Kita harus melihat secara hati-hati semua lini pengaruh global ke ekonomi kita, apakah pasar keuangan lewat pasar saham, sektor riil, ekspor-impor kita akan lihat termasuk dari tourism yang akan alami penurunan karena ada corona di China," ujar Sri Mulyani saat paparan APBN KiTa di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Berikut realisasinya per 31 Januari 2020:
- Pertumbuhan ekonomi belum tersedia, targetnya 5,3%
- Inflasi secara year on year (yoy) 2,68% dan secara year to day (ytd) 0,39%, dari target 3,1%
- Tingkat bunga SPN 3 bulan 3,39%, dari target 5,4%
- Nilai tukar dolar AS Rp 13.721, dari target Rp 14.400
- Harga minyak mentah Indonesia US$ 65,38 per barel, dari target US$ 63 per barel
- Lifting minyak belum tersedia, dari target 755 ribu barel per hari
- Lifting gas belum tersedia, dari target 1.191 ribu barel setara minyak per hari
(ang/ara)