Awal 2020, Pemerintah Tarik Utang Rp 68 T

Awal 2020, Pemerintah Tarik Utang Rp 68 T

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2020 20:35 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah mencatat total pembiayaan utang Indonesia hingga akhir Januari 2020 mencapai Rp 68,2 triliun atau mencapai 19,4% dari target yang ditetapkan dalam kas negara sebesar Rp 351,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pembiayaan utang pemerintah di akhir Januari tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Tadi saya sudah tunjukkan dari sisi pembiayaan, issuance utang Januari lebih rendah Rp 68,2 triliun yang lebih rendah dari tahun lalu Rp 123,7 triliun," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Realisasi pembiayaan utang pemerintah yang yang mencapai Rp 68,2 triliun atau 19,4% dari target APBN terdiri dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 72,01 triliun atau 18,5% dari target dan realisasi pinjaman sebesar negatif Rp 3,81 triliun atau 10,2% dari target.

Secara lebih rinci, realisasi pinjaman berasal dari pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri yang mencapai angka Rp 3,81 triliun, sedangkan komponen pinjaman lainnya belum terealisasi. Artinya, pada akhir Januari 2020 pemerintah belum melakukan penarikan pinjaman baik dalam maupun luar negeri, serta tidak ada pinjaman dalam negeri yang jatuh tempo.

ADVERTISEMENT

"Fiscal balance primary dan defisit lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Kita tetap gunakan posisi bahwa APBN tujuannya untuk dukung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu kita amati perkembangan tiap bulan supaya bisa respon tepat waktu dan tepat kualitas," ungkap dia.




(hek/fdl)

Hide Ads