Stok Pangan Makin Tipis, Pemerintah Harus Apa?

Stok Pangan Makin Tipis, Pemerintah Harus Apa?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 24 Feb 2020 16:45 WIB
Mendag dan Dirut Bulog cek bawang putih dan stok pangan lainnya.
Foto: Citra Fitri Mardiana/detikFinance
Jakarta -

Kalangan pedagang mengeluhkan sejumlah harga komoditas melambung bahkan stoknya menipis sehingga mengganggu kelangsungan produksi. Sebut saja garam, bawang putih dan gula.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, butuh evaluasi yang cepat terkait kinerja menteri yang bertanggungjawab atas kebijakan pengadaan stok. Ini diperlukan karena Indonesia tengah menghadapi gejolak ekonomi global yang tentu akan berpengaruh pada kinerja ekspor.

"Belum ada langkah signifikan yang dilakukan dalam 100 hari pertama. Presiden Jokowi harus mengevaluasi. Kalau banyak menteri yang seperti itu maka harus dievaluasi," kata dia.

Dengan kondisi saat ini, harusnya menteri terkait bisa cepat tanggap. Karena, sambung dia, bila kelangsungan industri terganggu maka bukan tak mungkin kinerja ekspor RI bakal makin tertekan.

"Menterinya harusnya sudah paham masalah-masalah di perdagangan. Orang yang terpilih menjadi menteri harusnya paham bidangnya. Kalau latar belakangnya berbeda, harusnya cepat mempelajari dari bawahan-bawahannya. Sehingga bisa melakukan langkah yang cepat," tutur dia.

Kakhawatiran itu cukup beralasan karena sudah ada keluhan dari kalangan industri yang kegiatan produksinya mulai terganggu lantaran pasokan bahan bakunya menipis.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana khawatir, kondisi ini bisa mengganggu kelangsungan industri lainnya. Untuk gula rafinasi, misalnya, produk ini sangat dibutuhkan industri makanan dan minuman. Bila pasokannya terganggu kelangsungan industri bisa ikut terganggu.

"Ya gula, gula itu pengaruh ke industri sangat besar, bukan gula konsumsi, gula rafinasi, gula industri. kalau itu terhambat maka akan banyak pabrik-pabrik mamin akan berhenti produksinya dan akan banyak industri UKM IKM yang pada sektor mamin terhenti karena tidak bisa membeli gula industri dengan pantas," tutur dia.




(dna/dna)

Hide Ads