Begini Cara PGN Jaga Ketahanan Pasokan Gas di Jatim

Begini Cara PGN Jaga Ketahanan Pasokan Gas di Jatim

Reyhan Diandri Ghivarianto - detikFinance
Senin, 24 Feb 2020 19:32 WIB
PGN
Foto: PGN
Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjaga ketahanan energi gas di Jawa Timur agar tetap terpenuhi. Komitmen tersebut ditandai dengan perpanjang pasokan gas, dengan PT Ophir Indonesia dari Lapangan Malawais yang sebelumnya berasal dari Lapangan Maleo, melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJGB).

"Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gas yang meningkat, PGN memperpanjang pasokan gas di Jawa Timur dengan PT Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty Ltd ("Ophir"). Untuk menjaga kebutuhan yang semakin meningkat dan kondisi pasokan yang menurun, Ophir akan memperpanjang pasokan gas yang bersumber dari Lapangan Maliwis sesuai dengan dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang telah ditandatangani ada 19 Februari 2019 lalu. Selama ini pasokan PGN di Jawa Timur yang bersumber dari Lapangan Maleo," ujar Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Utama, dalam keterangan tertulis, Senin (24/2/2020).

"Kerja sama pasokan gas untuk lapangan Maliwis sampai tahun 2023 dengan volume rata-rata sebesar 20 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD). Dengan demikian, ketahanan pasokan kebutuhan gas di Jawa Timur untuk sementara waktu dapat terjaga," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachmat juga mengatakan, pengembangan infrastruktur gas bumi juga akan ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur. Ia berkata bahwa PGN akan meningkatkan sumber energi primer dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi tersebut.

"Jaringan pipa gas di Jawa Timur untuk menyalurkan gas bumi telah mencapai lebih dari 1.900 km. Di Jawa Timur terdapat pusat-pusat industri dan populasi rumah tangga yang cukup padat sehingga pemakaian energi gas bumi cukup tinggi. Volume kebutuhan gas Jawa Timur 150 - 160 BBTUD, namun di 2019 pasokan yang bisa disalurkan sekitar 130 BBTUD," jelas Rachmat.

ADVERTISEMENT

Rahmat kembali menjelaskan, untuk menghindari kondisi kekurangan selain melalui penambahan juga diperlukannya integrasi dan sinkronisasi dari segi infrastruktur, pasokan, dan kebutuhan secara mendalam. Selain itu terminal Liquefied Natural Gas (LNG) di daerah Teluk Lamong, juga menjadi solusi sebagai sumber alternatif apabila terjadi kekurangan pasokan.

"Untuk menghindari kondisi shortage atau kekurangan pasokan gas di Jawa Timur, perlu integrasi dan sinkronisasi perencanaan infrastruktur, pasokan dan demand secara mendalam. Penyediaan pasokan gas dari LNG menjadi opsi untuk menjaga reliability dan security pasokan gas di Jawa Timur," ujar Rachmat.

"Selain memenuhi kebutuhan gas dan kepastian pasokan yang lebih terjamin, pengembangan LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat memberikan efisiensi untuk konsumen dan memperluas pelayanan gas bumi. Terminal energi Teluk Lamong juga bagian dari strategi untuk mendukung tercapainya kemandirian energi nasional," imbuhnya.

Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo turut menyampaikan, bahwa PGN akan terus hadir memberikan solusi bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan energi dari gas bumi.

"PGN akan terus hadir sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi baik gas bumi. Kami akan menjadi bagian dalam peningkatan daya saing perekonomian dan ketahanan energi yang berkelanjutan dan bersama seluruh stakeholder bersinergi untuk menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan gas bumi untuk seluruh sektor yang berdampak untuk perekonomian nasional," ujar Dilo.

Sekadar informasi, dalam waktu dekat PGN optimis mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi guna pemenuhan kebutuhan ke berbagai segmen di Jawa Timur, serta menjangkau wilayah-wilayah baru seperti bagian barat dan selatan di Jawa Timur.

Pengembangan terminal LNG di Teluk Lamong ditargetkan akan selesai secara permanen pada tahun 2020 untuk pemenuhan kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 180 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) di tahun 2023, serta dapat berkembang untuk memenuhi semua kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 600 MMSCFD.




(ega/hns)

Hide Ads