Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan model transportasi di ibu kota baru. Dia mengatakan di ibu kota baru nantinya hanya ada kendaraan berbasis listrik.
Penggunaan kendaraan listrik sendiri dipilih karena mendukung prinsip berkelanjutan pada lingkungan. Maksudnya tidak merusak lingkungan.
"Satu, kita akan gunakan kendaraan listrik. Basisnya berkelanjutan. Jadi satu ini dipikirkan secara matang," ungkap Budi Karya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu Budi Karya mengungkapkan nantinya desain kota di ibu kota baru akan dibentuk dengan kawasan-kawasan cluster. Kawasan-kawasan ini akan berbentuk transit oriented development sehingga membuat masyarakat hanya butuh berjalan kaki untuk berpindah.
Sebagai contoh, nantinya kawasan pemerintahan akan dibuat dalam satu komplek. Ada juga kawasan pendidikan, yang isinya sekolah-sekolah dalam satu komplek.
"Kita capai suatu titik ke titik dengan suatu skala. Dalam TOD dan sebagainya dalam suatu cluster tertentu. Jadi bisa walking distance di satu titik itu," jelas Budi Karya.
Kemudian, Budi Karya menjelaskan untuk berpindah dari satu cluster ke cluster lain nantinya akan menggunakan kendaraan listrik.
"Pergerakan manusia dari ruang kota ke titik-titik itu digunakan kendaraan listrik. Kita akan inisiasi bus listrik atau trem dan kegiatan lain. Individual car-nya juga akan gunakan kendaraan listrik," jelas Budi Karya.
(eds/eds)