Harga bawang putih sempat melonjak tinggi terutama setelah semakin meningkatnya kasus virus corona belakangan ini. Hal itu membuat stok bawang putih impor dari China ikut merosot akibat terhambatnya arus logistik ekspor dan impor di sana.
Sehingga, lama kelamaan stok bawang putih dalam negeri pun ikut terancam dan membuat pemerintah terpaksa mencari pasar alternatif lain selain China untuk memasok komoditas pangan satu itu. Kementerian Pertanian (Kementan) belakangan mewacanakan bakal membuka kesempatan bagi para importir untuk menjajaki impor bawang putih dari India.
Akan tetapi, menurut Ketua II Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino kualitas bawang putih impor dari India masih kalau jauh dari bawang putih lokal.
"Bawang putih kita masih lebih baik daripada India, jadi mending lokal. Beda kalau dari China itu memang murah dan bagus," ujar Valentino dalam konferensi pers di Oldtown White Coffee, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Menurut Valentino, bawang putih asal India kualitasnya tak sebagus produksi lokal sebab ukurannya lebih kecil dari produksi dalam negeri apalagi China.
"India mungkin murah, tapi kualitasnya Nggak bisa lawan China, sama bawang kita saja lebih bagus bawang kita, bawang mereka itu kecil-kecil," ungkapnya.
Untuk itu, sebagian besar importir yang ada di Pusbarindo masih lebih memilih menyetok bawang putih dari China ketimbang negara lainnya.
"Sebagian besar tidak mau (impor) dari selain China. Mungkin sebagian besar masih (pilih) China, karena kinerja China sekarang 80-90% sudah normal," pungkasnya.
(hns/hns)