2 Minggu Lagi Bawang Putih China Guyur RI, Harga Bakal Turun?

2 Minggu Lagi Bawang Putih China Guyur RI, Harga Bakal Turun?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 06 Mar 2020 11:58 WIB
Operasi Pasar Bawang Putih di Pasar Induk Keramat Jati

Pedagang mengantre di depan kontainer yang berisikan bawang putih saat berlangsungnya Operasi Pasar Bawang Putih di Pasar Induk Keramat Jati, Jakarta, Rabu (17/05/2017).
Operasi Pasar Bawang Putih yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk menjaga harga bawang putih tetap stabil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Dalam Operasi Pasar Bawang Putih ini, bawang putih dijual seharga Rp. 25.000 perkilo.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kenaikan harga bawang putih sudah terasa sejak awal Februari 2020. Harga bawang putih sempat melambung ke Rp 60.000-70.000 per kilogram (kg) di beberapa wilayah termasuk Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah, salah satunya memanggil para importir bawang putih yang masih memiliki stok, untuk segera dikeluarkan. Per hari ini, harga bawang putih rata-rata nasional berkisar Rp 43.000/kg. Selain itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Suhanto mengungkapkan, dalam 2 minggu akan segera turun bawang putih yang diimpor dari China.

Dengan digelontorkannya bawang putih dari China ke pasar-pasar, ia mengharapkan harganya dapat turun sampai kisaran Rp 35.000-37.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut informasi dari kawan-kawan importir, bawang putih dari China akan sampai dalam 10 hari. Paling lambat 2 minggu barang sudah akan masuk ke pasar. Targetnya harga seperti semula, di harga Rp 35.000-an, ya antara Rp 35.000-37.000," kata Suhanto di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Sebagai informasi, pemerintah telah mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) atas 103.000 ton bawang putih. Selain itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga meminta kepada Kementerian Pertanian untuk menambahkan penerbitan RIPH bawang putih demi memenuhi kebutuhan di tengah gempuran virus corona.




(fdl/fdl)

Hide Ads