Pedagang sendiri mengaku menjual gula dengan harga tinggi karena memang harga beli dari distributor sudah mahal. Meski begitu, pedagang mengaku pasokan gula di pasar tak terganggu.
"Belinya memang mahal. Pasokannya nggak susah sih, nggak ngerti ya kenapa bisa mahal?" kata Beni pedagang yang ditemui di Pasar Benhil, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Senada dengan Beni, Minah pedagang lain pun mengaku tak pernah kekurangan pasokan gula ke tokonya. Dia juga mengaku harganya memang naik dari distributor.
"Aman nggak pernah susah barangnya. Emang mahal aja, naik mulu," ujar Minah.
Info dari Beni, kini harga gula berada di rentang harga Rp 670-680 ribu per karung, dari awalnya cuma Rp 650-660 ribu per karung. Dia mengaku mendapatkan gula dari Pasar Tanah Abang, di sana dia biasa membeli gula per karung dengan berat 50 kilo.
"Biasanya beli karungan, 50 kg. Harganya sekarang Rp 670 ribu, sempat Rp 680 ribu. Dari harga Rp 660 ribu," kata Beni.
Sedianya, ada gula yang lebih murah, yaitu gula dalam kemasan. Harganya cuma Rp 16 ribu per kilo. Namun, menurut Minah, gula dalam kemasan pasokannya tak banyak.
Bahkan, per pedagang cuma dapat jatah satu karton gula kemasan, yang berisi 24 kemasan, per karton isinya 24 kemasan dengan ukuran 1 kilogram.
"Ada yang murah, Gulaku, gula yang kemasan. Tapi malah susah dia. Dijatah sekarang cuma dapat sekarton, 24 kilogram isinya, 24 bungkus," kata Minah.
(dna/dna)