Nggak Cuma Bawang Putih dan Gula, RI Mau Impor Beras

Nggak Cuma Bawang Putih dan Gula, RI Mau Impor Beras

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 11 Mar 2020 16:47 WIB
Beras impor Thailand
Foto: Muhammad Iqbal/detikcom
Jakarta -

Pemerintah telah menerbitkan izin impor untuk 438.802 ton gula kristal mentah (raw sugar), dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) atas 103.000 ton bawang putih.

Importasi tersebut dilakukan untuk mencegah lonjakan harga di tengah permintaan bahan pokok yang tinggi ketika penyebaran virus corona. Namun ternyata, tak hanya dua komoditas pangan itu yang akan diimpor.

Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi mengungkapkan, pemerintah juga akan mengimpor beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Komoditas yang siap impor) ada bawang putih, kemudian beras tentu. Kemudian gula, lalu kebutuhan yang saat ini masih diimpor seperti kedelai dan lain-lain," ungkap Edi usai menghadiri Kongkow Bisnis Pas FM di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Namun, Edi belum mengetahui persis angka kebutuhan impor beras tersebut. Menurutnya, perhitungan kebutuhan itu menjadi tugas Perum Bulog.

ADVERTISEMENT

"Kalau detailnya Bulog yang paham. Yang jelas kita tidak mencoba membatasi berapa. Yang penting jika kebutuhannya memang untuk segitu ya akan dipermudah di situ," jelas Edi.

Beberapa komoditas pangan yang sudah Edi sebutkan di atas merupakan bahan pokok yang paling dibutuhkan, terutama menjelang bulan ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi selama ini kita sudah belajar dari kurva inflasi, siklus inflasi, biasanya barang yang dibutuhkan menjelang hari besar keagamaan itu apa. Nah itu yang pasokannya akan tetap dijaga," imbuh dia.

Selain itu, menurut Edi importasi ini perlu dilakukan untuk mencegah krisis akan bahan pokok.

"Karena kita sekarang berhadapan dengan situasi yang boleh dikatakan spesial, bukan situasi umum. Kita harus menjaga jangan sampai ada dampak krisis," tutup dia.




(fdl/fdl)

Hide Ads