Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ada dana ratusan miliar rupiah untuk rehabilitas dan rekonstruksi pasca bencana gempa di NTB mandeg. Dana itu tersimpan di rekening bank.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat rapat terbatas dengan para menterinya melalui video conference. Dilansir dari akun streaming Sekretariat Negara, Selasa (17/3/2020).
Seperti diketahui NTB mengalami bencana gempa yang cukup dahsyat pada Juli 2018. Saat itu Jokowi ingin dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dengan mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram, dan wilayah terdampak di Provinsi NTB.
Jokowi juga mengaku memiliki informasi data tentang masih adanya dana tersebut yang tersimpan di bank. Jumlahnya bahkan mencapai ratusan miliar.
"Dari data yang saya miliki masih ada dana masyarakat yang tersimpan di bank. Tolong dilihat lagi, misalnya di Lombok Timur, masih ada dana rakyat yang ada di bank sebesar Rp 72 miliar, di Lombok Utara Rp 63 miliar," ungkapnya.
Dana itu harusnya bisa digunakan untuk membangun rumah masyarakat yang terdampak gempa NTB beberapa tahun yang lalu.
"Karena itu saya minta dana ini yang tersimpan di bank segera disalurkan ke masyarakat, dan langkah-langlah percepatan pembangunan rumah yang masih dikerjakan atupun belum dibangun segera diselesaikan," tutupnya.
Dalam inpres tersebut diberikan tenggat waktu penyelesaian rehabilitasi maupun rekonstruksi. Untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, agama, dan penunjang perekonomian seperti pasar diselesaikan paling lambat Desember 2018.
Sementara untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk inpers itu menetapkan target paling lambay Desember 2019. Namun ternyata target itu belum tercapat. Masih ada rumah yang belum selesia direkonstruksi
"Dari laporan yang saya terima, rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk belum dapat diselesaikan secara tuntas," tambahnya.
Target rumah yang dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa NTB sebanyak 226.204 rumah. Namun hingga Maret 2020 yang sudah selesai dibangun hanya 168.684 unit rumah yang telah selesai dibangun.
"Dan 40.000 rumah lainnya masih dalam proses pengerjaan. Karena itu saya minta laporan soal ini," tegasnya.
(das/dna)