Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan strategi pemerintah dalam membuat harga gas menjadi US$ 6 dolar per mmbtu. Pertama dia mengatakan bahwa industri hulu gas juga harus menurunkan harga.
Arifin menyebut industri hulu gas harus menjual produknya di angka US$ 4-4,5 per mmbtu.
"Kami sampaikan bahwa target kita untuk bisa menyesuaikan harga US$ 6, bahwa yang di hulu harus bisa diturunkan antara US$ 4-4,5 per mmbtu," ungkap Arifin dalam live streaming konferensi pers usai rapat terbatas yang disiarkan oleh Sekretaris Kabinet, Rabu (18/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu dia juga akan berkoordinasi dengan perusahaan transporter alias para pengirim gas untuk bisa menurunkan biaya transportasinya. Dia mengatakan biaya transportasi harus turun US$ 1,5 - 2 per mmbtu.
"Lalu biaya transportasi dan distribusi turun US$ 1,5 - 2 per mmbtu. Untuk biaya transportasi, kita akan konsolidasi transporter-transporter utama," kata Arifin.
Arifin juga mengatakan bahwa pasokan gas nasional juga cukup banyak apalagi di daerah barat Indonesia. Salah satunya adalah dari lapangan migas Saka Kemang yang akan beroperasi tahun depan.
Kemudian di tahun 2023, Arifin mengatakan pemerintah akan mengalihkan alokasi gas yang selama ini dijual untuk menjadi pasokan dalam negeri.
"Nah gas-gas kita cukup banyak terutama di daerah barat. Ada sumber yang dari Saka Kemang operasi tahun depan 2021. Di 2023 kita akan alokasikan gas yang selama ini dijual keluar untuk jadi DMO di dalam negeri," jelas Arifin.
Dia menyatakan infrastruktur pipa gas sangat penting untuk mengalirkan LNG butuh infrastruktur pipa gas yang bisa mendukung aliran dari Aceh, Jawa Timur (Jatim) hingga ke Sulawesi. Lalu dia menyebutkan paling lambat 3 tahun ke depan harus dibangun beberapa terminal LNG untuk menampung gas yang akan didistribusikan.
"LNG ini akan butuh infrastruktur yang mendukung, antara lain harus bisa memasang jaringan pipa, Aceh, sampai ke Jatim kemudian Sulawesi, daerah-daerah yang mebutuhkannya. 2-3 tahun harus bisa memiliki terminal sehingga LNG bisa ditampung untuk bisa didistribusikan ke pemakai," ungkap Arifin.
(eds/eds)